ICE CREAM
A.
Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Susu
adalah cairan dari kelenjar susu (mammary
gland) yang diperoleh dengan cara pemerahan sapi selama masa laktasi tanpa adanya
penambahan atau pengurangan komponen apapun pada cairan tersebut. Susu secara kimiawi
tersusun atas dua komponen utama, yaitu air yang berjumlah 87% dan bahan padat
yang berjumlah sekitar 13 %. Bahan padat susu mengandung berbagai senyawa kimia
baik yang termasuk golongan senyawa zat gizi makro seperti lemak, protein dan karbohidrat
maupun senyawa zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral serta beberapa senyawa
lainnya. Susu dapat dibuat produk olahan agar meningkatkan daya jual, contoh dari
produk olahan susu adalah ice cream.
Ice cream adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi
dan udara. Ice cream merupakan makanan
selingan beku yang terbuat dari campuran susu dan bahan lainnya seperti
whipping dan lain-lain. Sifatnya yang lembut di mulut membuat banyak orang yang
menyukainya khususnya anak - anak. Ice
cream juga mengandung beberapa zat gizi, diantaranya vitamin A, vitamin B1,
vitamin B2, vitamin B12, dan niasin yang bermanfaat bagi pertumbuhan anak dan berfungsi
mengatur dan memelihara fungsi kerja otot dan saraf. Kalsium juga terdapat dalam
kandungan ice
cream yang bermanfaat untuk membantu
pembentukan tulang dan gigi anak.
|
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Pembuatan Ice cream
bertujuan untuk:
a.
Mengetahui pengertian ice cream
b.
Melakukan pembuatan ice cream
c.
Melakukan uji kualitas ice cream
yang dihasilkan dengan produk ice cream komersil.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak acara pembuatan ice creamdilaksanakan pada hari Kamis, 23 Oktober 2014 pukul 11.10– 13.20 WIB di Laboratorium
Industri Pengolahan Hasil Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B.
Tinjauan Pustaka
Ice
cream dapat didefinisikan sebagai makanan beku
yang dibuat dari produk susu (dairy) dan dikombinasikan dengan pemberi
rasa (flavor) dan pemanis (sweetener). Ice cream adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara
pembekuan tepung Ice cream atau campuran
susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain
yang diizinkan. Campuran bahan Ice cream diaduk
ketika di dinginkan untuk mencegah pembentukan Kristal es yang besar. Penurunan
temperature campuran dilakukan dengan cara mencelupkan campuran ke dalam campuran
es dan garam (Arbuckle, 2000).
Awalnya
Ice cream terbuat dari es salju yang dicampur lemak susu, buah – buahan dan diberi berbagai macam adonan
sehingga lembut dan nikmat. Sejarah kemunculan Ice cream dipercaya berawal dari zaman kepemimpinan
Kaisar Nero dari Romawi di tahun 64 Masehi yang sudah menikmati "Ice cream" di zamannya, ia menyantap
salju halus bersama campuran buah – buahan dan madu. Ada juga yang mengatakan Ice cream ditemukan oleh bangsa Cina sekitar
700 M. Hidangan dingin ini dijadikan persembahan bagi Kaisar Tang dari Dinasti Shang.
Kaisar Tang yang seorang penggemar kuliner meminta para koki istana untuk membuat
Ice cream dari campuran salju. Kisah lain
menceritakan, Ice cream dating ketika
adanya hubungan dagang antara Cina dan Italia. Marcopolo, sang penjelajah lautan
membawa resep Ice cream kenegaranya. Ice cream Italia dikombinasikan dengan sirup
dan campuran es. Ice cream ala Italiano
inilah yang kemudian dinikmati oleh kaum bangsawan Eropa dan menyebar keseluruh
dunia (Marshall, 2000).
Fungsi penambahan lemak
pada pembuatan Ice cream adalah memberikan
rasa creamy serta berperan dalam pembentukan globula lemak dan turut mempengaruhi
besar kecilnya pembentukan kristal. Lemak sangat penting dalam memberikan body
Ice cream yang baik dan meningkatkan
karakteristik kehalusan tekstur. Penggunaan lemak susu juga harus dibatasi karena
dapat menghalangi kemampuan whipping dari campuran Ice cream. Lemak susu yang berlebihan dapat
menghasilkan rasa gurih yang berlebihan pada Ice cream sehingga dapat menurunkan konsumsi. Harga lemak susu
relative tinggi sehingga dapat meningkatkan biaya produksi apabila penggunaannya
berlebihan. Kelemahan lain pada penggunaan lemak susu berlebih adalah nilai kalori
campuran Ice cream yang
meningkat (Harris, 2011).
Pemanis yang dapat digunakan
dalam pembuatan Ice cream adalah sukrosa,
gula bit, sirup jagung ataupun bahan pemanis lainnya yang diperbolehkan. Sukrosa
atau gula komersial merupakan bahan pemanis yang sering digunakan. Penggunaan sukrosa
telah banyak digantikan dengan gula jagung (corn syrup) karena dapat lebih
memperkokoh bentuk Ice cream dan meningkatkan
shelf - life. Pemanis biasanya ditambahkan pada campuran Ice cream sebanyak 12-16%-berat. Tujuan pemberian
pemanis ialah memberikan kekentalan dan cara termurah untuk mencapai total
solid yang diinginkan sehingga dapat memperbaiki body dan tekstur frozendessert
serta menurunkan titik beku (Gaongkar et
al., 2010).
Proses pembekuan Ice cream pada industry dilakukan secara
kontinu. Kapasitasnya berkisar antara 100 hingga 3000 L per jam per freezer.
Freezer yang digunakan biasanya di dinginkan dengan refrigerant amoniak.
Pada pembekuan kontinu ini, Ice cream dibekukan
hingga temperatur -5oC sampai -7oC. Beberapa kelebihan pembekuan
secara kontinu dibandingkan dengan parataian adalah volume pendinginan per
pendingin lebih besar, tekstur produk akhir yang dihasilkan biasanya lebih lembut,
penambahan udara ke dalam campuran dapat diatur sehingga overrun dapat
diatur sehingga dapat mencapai overrun yang diinginkan, peralatan lain
untuk proses dapat diletakkan setelah keluaran dari freezer, dan Ice cream dapat lebih mudah dibentuk (Saleh,
2004).
C. Materi dan Metode
1. Materi
a. Alat
1) Sendok
2) Baskom
3) Mixer
4) Kompor
5) Thermometer
6) Timbangan
analitik
7) Beaker glass
8) Refrigerator
9) Pemisah telur
b. Bahan
1) Susu segar
2) Susu
skim
3) Whipping cream
4) Gelatin
5) Gula pasir
6) Kuning Telur
7) Bahan penstabil
2. Metode
a. Mempasteurisasi
susu segar pada suhu 85°C selama
1 menit
b. Memasukkan
susu skim dan whipping cream dan mengaduknya
c. Menambahkan
gula dan kuning telur dengan hati - hati
d. Menghomogenisasi
adonan dengan mixer
e. Adonan didinginkan
pada refrigerator pada suhu 5°C selam
24 jam
f. Mengeluarkan
adonan dan memixer adonan hingga halus
g. Membekukan
di freezer pada suhu5°C selam
24 jam
h. Melakukan
uji organoleptic
D. Hasil Pengamatan dan
Pembahasan
1.
Hasil Pengamatan
Tabel 12. Uji Organoleptik Ice cream
Parameter
|
Kode sampel
|
|
065
(Hasil
Praktikum)
|
080
(Komersial)
|
|
Warna
|
7
|
7
|
Aroma
Tekstur
|
6,5
6
|
6,5
7
|
Rasa
|
7
|
6,5
|
Flavor
|
7
|
6,5
|
Kesukaan
|
7,5
|
7
|
Sumber:Laporan
Sementara Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak 2014
Grafik 3. Uji Hedonik Ice Cream
2. Pembahasan
Gambar 5. Hasil Praktikum Ice Cream
Ice cream hasil praktikum memiliki warna merah muda, aroma khas susu,
dan tekstur yang agak kasar. Rasa ice
cream dari hasil praktikum memiliki rasa yang enak dan disukai, begitu juga
flavor dan kesukaan keseluruhan juga disukai. Ice cream komersial memiliki warna merah muda dan cerah, memiliki tekstur
yang sangat lembut dan agak lengket. Rasa, flavor dan kesukaan keseluruhan dari
ice cream komersial juga disukai,
tetapi ice cream hasil praktikum lebih
disukai walaupun mempunyai tekstur yang agak kasar.
Es krim merupakan
makanan hasil olahan produk susu. Produk es krim terdiri atas lemak, susu, gula,
perasa, pewarna dan penyetabil. Tambahan lain seperti telur, buah atau kacang
yang diolah menjadi lembut dimasukkan dalam proses penghancuran dan pengadukan sampai
dengan proses pembekuan (Marshall dan Arbuckle, 2000).
Ice cream hasil praktikum
bila dibandingkan dengan ice cream komersil
teksturnya lebih lembut yang komersil, hal tersebut dikarenakan pada saat memixer ice cream setelah didinginkan pada
refrigerator dengan suhu 50C
selama 24 jam kurang halus. Akibatnya es krim yang di hasilkan pun teksturnya tidak
lembut. Rasa hampir sama, bahkan ice
cream hasil praktikum rasa susunya lebih terasa. Penambahan susu pada saat pembuatan
es krim agak banyak, tetapi hasilnya rasa lebih enak. Warna merah muda pada ice cream hasil praktikum disebabkan karena
penambahan pewarna makanan.
E.
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
a. Ice
cream adalah buih setengah beku
yang mengandung lemak teremulsi dan udara.
b. Hasil uji
organoleptik pada ice cream hasil praktikum
tersebut adalah warna merah muda, aroma suka, tekstur agak suka, rasa
suka, flavor suka, dan kesukaan keseluruhan sangat suka.
c. Tekstur ice cream hasil praktikum agak kasar karena
proses memixer nya kurang sempurna
2. Saran
a. Peralatan untuk praktikum sebaiknya dilengkapi
agar nyaman dalam melakukan praktikum.
b. Asisten sabar dalam memberikan pengarahan kepada
praktikan.
c. Asisten lebih memperhatikan dan mengatur waktu praktikum
agar tidak bertubrukan dengan waktu kuliah.
d. Praktikan harus lebih jeli dalam melakukan penakaran
bahan agar hasil yang di dapat maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar