MAYONNAISE
A.
Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Telur
adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna,
dan bergizi tinggi. Telur terdiri dari 13 % protein, 12 % lemak, vitamin dan
mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung
asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti besi, fosfor, sedikit
kalsium dan vitamin B kompleks. 50% protein dan semua lemak terdapat pada kuning
telur. Putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telu rmengandung
5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Telur dapat dibuat produk olahan agar
meningkatkan daya jual, contoh dari produk olahan telura dalah mayonnaise.
Di
Amerika Utara, mayonnaise digunakan sebagai olesan sandwich, saus untuk french
fries di Eropa (terutama di Belanda, Belgia, Luxemburg dan telah meluas ke Inggris,
Perancis, sebagian Kanada dan Australia). Di Perancis mayonnaise digunakan sebagai
saus makan telur rebus atau hidangan ayam dingin, sedangkan di Jepang digunakan
sebagai saus berbagai macam makanan seperti okonomiyaki, yakisoba, takoyaki,
ebifurai dan pizza. Mayonaisea dalah salah satu saus dalam masakan Perancis,
sehingga mayonnaise dapat dijadikan berbagai bahan dasar untuk membuat beranekaragam
saus dingin dan dressing. Mayonnaise telah
meluas di berbagai negara termasuk di Indonesia.
Mayonaise
merupakan emulsi minyak nabati dalam asam yang distabilkan
oleh lesitin (semacam lemak) dari kuning telur. Rasa minyak nabati dalam
mayonnaise tidak terasa meskipun mayonnaise terbuat dari sebagian besar minyak nabati.
Hal ini dikarenakan setiap molekul minyak
dikelilingi oleh mikromolekul dari larutan asam. Prinsipnya bukan mengemulsikan
sejumlah larutanasam kedalam minyak yang banyak melainkan mengemulsikan
sejumlah besar minyak dalam sebagian kecil larutan asam.
2. TujuanPraktikum
Praktikum
Pembuatan Mayonnaise bertujuan untuk:
a. Mengetahui
pengertian mayonnaise
b. Melakukan
pembuatan mayonnaise
c. Melakukan
uji kualitas mayonnaise yang
dihasilkan dengan produk mayonnaise komersil.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Teknologi Pengolahan
Hasil Ternak acara pembuatan mayonaise dilaksanakan
pada hari Rabu, 15 Oktober 2014 pukul 13.25 – 15.10 WIB di Laboratorium
Industri Pengolahan Hasil Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B.
Tinjauan
Pustaka
Telur merupakan bahan
pangan yang padat gizi dan enak rasanya. Telur juga mudah diolah serta harganya
relative murah jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Bagi anak
- anak, remaja, maupun dewasa, telu rmerupakan makanan
bergizi dan mudah didapatkan. Telur memiliki komposisi zat gizi yang
lengkap, baik yang terkandung dalam putih maupun kuning telur (Jaya, 2013).
Mustard merupakan salah satu jenis dari rempah - rempah
yang berasal dari biji tanaman sawi yang dihaluskan. Rempah - rempah ini
memiliki rasa yang sedikit pedas. Mustard
telah sejak lama digunakan sebagai
penyedap rasa oleh bangsa Eropa. Mustard ditambahkan sewaktu membuat beberapa
jenis saus sepert imayonaise (Putri et al., 2013).
Sifat mutu
organoleptik adalah sifat mutu produk yang hanya dapat diukur atau dinilai dengan
uji atau penilaian organoleptik. Sifat organoleptik merupakan hasil reaksi fisio
psikologis berupa tanggapan atau kesan pribadi seorang panelis atau penguji mutu. Penilaian sifat mutu organoleptik pada
pembuatan mayonnaise meliputi uji warna,
uji rasa, uji aroma dan uji tekstur yang dilakukan oleh panelis (Amertaningtyas
et al., 2011).
Mayonnaise memiliki
rasa yang khas. Mayonaise terdapat
rasa asam yang disebabkan oleh penambahan cuka. Rasa manis pada mayonnaise dihasilkan oleh gula, rasa
asin yang dihasilkan oleh garam. Mayonaise
memiliki rasa sedikit pedas dan sedikit menyengat di lidah dan di langit - langit mulut akibat adanya mustard dalam mayonnaise tersebut (Gaongkar et al., 2010).
Emulsi pada mayonnaise dibuat dengan menggunakan
emulsifier alami berupa kuning telur yang mengandung lesitin. Keberadaan putih
yang terikat sebanyak 20 % pada kuning telur dapat ditolerir. Putih telur adalah
protein yang bersifat sebagai emulsifier dengan kekuatan biasa dan kuning telur
merupakan emulsifier yang kuat. Paling sedikit sepertiga kuning telur terdiri dari
lemak, tetapi yang menyebabkan daya emulsifier yang kuat adalah kandungan lesitinnya
yang terdapat dalam bentuk kompleks sebagai lesitin protein (Winarno, 2004)
C.
Materi
dan Metode
1. Materi
a. Alat
1) Gelas
beaker
2) Pengaduk
3) Kompor
4) Panci
b. Bahan
1) KuningTelur
100 gram
2) Cider Vinegar
(5% acetic acid) 90 ml
3) Garam
9,4 gram
4) Gula
13 gram
5) Dray mustard
3,8 gram
6) Corn oil
690 ml
2. Metode
a. Memisahkan
yolk dan albumen, kemudian yolk dimasukkan ke dalam gelas beaker dan diaduk sampai
homogen
b. Yolk
dipasteurisasi pada suhu maksimal 48oC selama 3,5 menit
c. Menambahkan
cider vinegar, garam, dray mustard, gula dan corn oil sedikit demi sedikit
d. Menutup
gelas berisi adonan dengan alumunium foil
e. Menginkubasi
pada suhuruang selama 24 jam sampai mencapai titik equilibrium
D. Hasil Pengamatan dan
Pembahasan
1.
Hasil Pengamatan
Tabel
16. Uji Organoleptik Mayonnaise
Parameter
|
HasilPraktikum
|
Kontrol
|
Warna
|
Kuningcerah
|
Putih
|
Aroma
|
Agakasam
|
Agakasam
|
Tekstur
|
Halus
|
Halus
|
Rasa
|
Suka
|
Agaksuka
|
Flavor
|
Suka
|
Agaksuka
|
Kesukaankeseluruhan
|
Suka
|
Agaksuka
|
Kekentalan
|
Kental
|
Agakkental
|
pH
|
4,9
|
4,5
|
Sumber
:Laporan Sementara Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak 2014
2.
Pembahasan
Gambar 11. Penyaringan Telur
Gambar
12. Mayonnaise
Mayonnaise hasil praktikum berwarna
kuning cerah, aromanya agak asam, memiliki tekstur yang halus dan kental. pH mayonnaise hasil praktikum sebesar 4,9
dan memiliki rasa yang manis. Mayonnaise komersial
berwarna putih, aromanya agak asam, memiliki tekstur yang halus dan agak kental.
pH mayonnaise komersial sebesar 4,5
dan memiliki rasa yang gurih.
pH mayonnaise hasil praktikum sebesar
4,9 sehingga bersifat asam. Sifat asam ini sesuai pendapat
Wenfuu (2011) bahwa mayonnaise biasanya sudah bersifat asam (pH dibawah 4,
Salmonella hiduppada pH 4-9). Mayonnaise ditambahkan
asam asetat sebagai cuka. Asam asetat pada mayonnaise akan membunuh Salmonella.
Mayonnaise disukai oleh konsumen karena rasanya yang khas. Mayonnaise terdapat
rasa asam yang dikarenakan oleh penambahan cuka, rasa manis yang dihasilkan oleh
gula, asin yang terdapat pada garam, memiliki rasa sedikit pedas dan sedikit menyengat
di lidah dan langit – langit mulut akibat adanya mustard dalam mayonnaise
tersebut (Bambang,2000).
Mayonaise hasil praktikum tidak sesuai dengan mayonnaise komersial, hal ini disebabkan karena kesalahan pengukuran bahan – bahan untuk membuat mayonaise. Komposisinya menjadi tidak seimbang
dan hasilnyapun jauh dari mayonnaise yang
komersial. Rasa manis pada mayonnaise hasil praktikum disebabkan karena penambahan gula yang terlalu banyak,
sedangkan warna kuning cerah disebabkan karena pengocokan saat proses pembuatan
kurang sempurna.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan
dapat disimpulkan bahwa:
a. Mayonnaise merupakan
emulsi minyak nabati dalam asam yang distabilkan oleh lesitin
(semacamlemak) dari kuning telur.
b. Hasil
uji organoleptik pada mayonnaise hasil
praktikum tersebut adalah warna kuning cerah, aroma agak asam,
tekstur halus, rasa suka, flavor suka, dan kesukaan keseluruhan suka.
c. Faktor
penyebab perbedaan mayonnaise hasil praktikum dengan mayonnaise komersial dikarenakan kesalahan pengukuran bahan – bahan untuk membuat mayonnaise.
2. Saran
a. Peralatan untuk praktikum sebaiknya dilengkapi
agar nyaman dalam melakukan praktikum.
b. Assisten sabar dalam memberikan pengarahan
kepada praktikan.
c. Assisten lebih memperhatikan dan mengatur
waktu praktikum agar tidak bertubrukan dengan waktu kuliah.
d. Praktikan harus lebih jeli dalam melakukan
penakaran bahan agar hasil yang di dapat maksimal.
e. Praktikan harus lebih teliti, sabar dan
cermat dalam melakukan praktikum agar di dapatkan hasil yang maksimal.
terimakasih atas informsinya..artikel yg bagus.sekali ijin baca
BalasHapusTidak ada dapusnyaa
BalasHapusTidak ada dapusnya
BalasHapus