HUKUM
OHM
I.
Latar
belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak pernah lepas dari penggunaan
alat-alat elektronik. Perlu kita ketahui bahwa dalam aliran listrik dari
alat-alat tersebut terdapat suatu tegangan yang merupakan hasil kali antara
kuat arus dengan hambatannya. Hubungan tersebut dikenal sebagai hukum ohm.
Secara
umum hukum ohm didefinisikan sebagai besarnya arus listrik yang mengalir
sebanding dengan besarnya beda potensial. Dan didalamnya juga dipengaruhi oleh
hambatan. Hambatan itu sendiri dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu, panjang, luasan
serta jenis dari bahan. Hambatn berbanding lurus dengan jenis dan panjang bahan
serta berbanding terbalik dengan luasannya.
Oleh
karena itu perlu dilakukan percobaan ini guna dapat mengetahui hambatan suatu
penghantar dengan cara mengukur besarnya tegangan serta arus listrik yang
mengalir.
II.
Tujuan
1. Menggambarkan grafik hubungan
tegangan dan arus
2. Menentukan besar hambatan suatu
penghantar
III.
Dasar
teori
Hambtan listrik adalah
pembanding antara tegangan listrik dengan suatu komponen elektronik (misalnya
resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai
satuan dapat dirumuskan sebagai berikut:
V = I R
V:tegangan (volt)
I:arus (ampere)
R:hambatan (Ω)
Hambatan R sebuah kawat atau
benda lain adalah ukuran beda potensial )V) yang harus terpasang antara benda
tersebut sehingga arus sebesar 1 A dapat melewatinya.
(Bucchhe,2006)
Hukum
ohm menyatakan bahwa besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan
besarnya beda potensial (tegangan). Untuk sementara tegangan dan beda potensial
dianggap sama walau sebenarnya keduanya secar konsep berbeda.
I
∞ V
Untuk
menghilangkan kesebandingan ini maka perlu ditambahkan konstanta yang kemudian
di kenal dengan hambatan (R) sehingga persamaannya menjadi:
V
= I . R
(Suhada,2009)
Besarnya
hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan massa jenis. Hambatan
berbanding lurus dengan massa benda , semakin panjang maka akan semakin panjang
hambatannya. Hambatan juga berbanding dengan luas penampang benda, semakin luas
penampangnya maka akan semakin kecil hambatannya. Inilah alas an mengapa kabel
tiang listrik dibuat besar-besar , tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan
sehingga tegangan dapat mengalir dengan mudah.
R
= ρ L/A
ρ:hambatan jenis
A:luas
penampang
(Satriawan,2007)
IV.
Metodologi
percobaan
A. Alat dan bahan
1. Catu daya (1 buah)
2. Voltmeter (1 buah)
3. Amperemeter (1 buah)
4. Resistor (1 buah)
5. PCB (1 buah)
6. Kabel (secukupnya)
B. Gambar rangkaian
V.
Data
percobaan
Hambatan
tetap :50 kΩ
I (A)
|
V (V)
|
10
|
2,15
|
20
|
4,2
|
30
|
6,6
|
40
|
8,6
|
VI.
Pembahasan
Percobaan
hukum merupakan percobaan dasar dalam fisika yang menganalisis tentang tegangan
listrik. Dimana prinsip dari hukum ohm tersebut merupakan hubungan antara
tegangan, kuat arus dan hambatannya. Besarnya tegangan listrik sebanding dengan
kuat arus serta hambatan yang mengalir didalamnya. Secara matematis, persamaan
tersebut dapat dituliskan dengan:
V
= I . R
Karena
kesebandingan tersebut , maka apabila kuat arusnya diperbesar, maka tegangan
yang dihasilkan pun akan lebih besar.
Pertama
yang dilakukan adalah merangkai alat sesuai gambar rangkaian, perlu
diperhatikan sambungan antara kutub positif dan negatifnya dalam posisi yang
sesuai sehingga tidak mengakibatkan hubungan arus pendek.
Percobaan
yang dilakukan adalah menentukan hubungan hukum ohm dalam hambatan yang dibuat
tetap. Dalm pengukuran tegangan dan kuat arus digunakan multimeter yang
masing-masing di fungsikan sebagai voltmeter untuk mengukur tegangan dan
amperemeter untuk mengukur kuat arus yang mengalir. Dalam menghitung nilai yang
dihasilkan , perlu diperhatikan cara perhitungannya, yaitu dengan membagi hasil
ukur dengan skala maksimum kemudian dikalikan dengan batas ukur maksimalnya.
Hal tersebut sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengukuran.
Grafik
hubungan untuk percobaan dengan hambatan tetap dapat difungsikan sebagai:
I
= V/R
Kuat
arus sebagai sumbu y atau variable terikat dan tegangan sebagai sumbu x sebagai
variable bebasnya.
Maka
akan didapat kemiringan grafik yang nilainya setara dengan 1/R .
VII.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Grafik hubungan antara tegangan dan arus
2. Nilai hambatan pada perhitungan
grafik: 45 kΩ
VIII.
Daftar pustaka
Bucchhe.2006.Fisika Jilid 2 Edisi 6.Jakarta:Erlangga
Satriawan.2007.Fisika.Yogyakarta:UGM Press
Suhada,
Resa Taruna.2009.Modul Fisika Dasar II.Jakarta:Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar