TERMOMETER GAS VOLUM TETAP
I.
Latar belakang
Hukum
mengenai termidinamika tidak pernah lepas dari variable suhu, tekanan dan
volum. Persamaan yang dihasilkan sangatlah unik, karena dengan mengubah 2
variabel tertentu dan 1 variabel konstan maka akan didapatkan hasil persamaan
yang berbeda-beda.
Dari
keterkaitan 3 variabel tersebut dapat diaplikasikan sebagai thermometer gas
volum tetap. Dimana dengan menjaga volumnya konstan, saat temperature diubah
maka akan terjadi perubahan pula pada tekanannya.
Maka
perlu dilakuka percobaan ini guna mengaplikasikan thermometer gas volum tetap
tersebut.
II.
Tujuan
Mengetahui prinsip
dari termometer gas volum tetap
III.
Dasar teori
Gas
terdiri dari molekul yang bergerak sepanjang arah, volum molekul ini lebih
kecil di bandingkan ruang yang ditempatinya. Sehingga gas sangat mudah
dimampatkan, dimana sifat gas adalah kompresibel.
Gas
terdiri atas 2 jenis:
a. Gas
ideal : gas yang mengikuti aturan secara sempurna
b. Gas
non ideal : gas yang hanya mengikuti hukum-hukum gas pada tekanan rendah
Dalam
keadaan ideal di dapat nilai konstanta R pada tekanan 1 atm 273 K adalah 8,314
x 10 3 J/kmol K (Brady,1999)
Berdasarkan
percobaan Boyle , di dapat hubungan persamaan :
P1
V1 = P2 V2
P
: tekanan gas
V
: volum gas
Pernyataan
lain dari hukum Boyle adalah bahwa hasil kali antara tekanan dan volum akan
bernilai konstan selama masa dan suhu gas dijaga konstan.
P
. V = C
(Supriyanto,2005)
Persamaan gas Van Der
Walls adalah salah satu cara untuk menghitung penyimpangan yang terjadi dari
keadaan ideal:
(P + a/v2)
(v-b) = RT
Dimana a adalah
konstanta ekstramolekular dan b adalah volum molecular dari gas berdasarkan
eksperimen(Soeminto,1995)
Thermometer yang
nyaris sempurna atau ideal adalah thermometer gas volum tetap. Prinsip kerjanya
adalah dengan menjaga volum tetap konstan. Ketika suhu bertambah , maka tekanan
gas juga bertambah.
PV = Nrt
Dalam pipa 1 dan pipa
2 terdapat air raksa, volum gas dijaga dengan menaik turunkan pipa 2 sehingga
permukaan air raksa selalu berada pada tanda acuan. Jika suhu meningkat, maka
tekanan juga meningkat. Tekanan gas bisa diketahui dengan membaca tinggi kolom
ai raksa pada pipa 2(Vernik,1991)
IV.
Alat dan bahan
1.
Thermometer
2.
Pipa U
3.
Container gas
4.
Water bath
5.
Selang
6.
Millimeter block
7.
Air raksa
8.
Air panas
V.
Data percobaan
To : 30 C
No
|
T
(C)
|
∆h (cm)
|
1
|
35
|
0,3
|
2
|
37
|
0,5
|
3
|
38
|
0,9
|
4
|
40
|
1,2
|
5
|
41
|
1,5
|
6
|
44
|
1,8
|
7
|
45
|
2,2
|
VI.
Pembahasan
Prinsip dasar yang
digunakan dalam percobaan adalah memanfaatkan hubungan antara ketiga variable
termodinamika yaitu tekanan (P), temperature (T) dan volum (V). dengan membuat
salah satu variable menjadi konstan yaitu volum, kemudian bisa diamati
perubahan tekanan yang diakibatkan oleh adanya perubahan suhu yang diberikan
pada system. Keduanya akan berbanding lurus , semakin besar suhu yang diberikan
maka tekanannya juga akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamaan gas
ideal:
P = (nR/v ).T
Dalam percobaan ini
digunakan persamaan gas ideal karena untuk mempermudah dalam
perhitungan.bahwasannya gas ideal itu sendiri sangat sulit untuk ditemukan dan
yang biasa dijumpai adalah gas real.
Karena dibuat V
konstan, maka nR/V juga konstan, dimana n adalah jumlah mold an R adalah
tetapan gas. Sehingga grafik yang didapatkan adalah grafik linier dimana suhu
(T) menjadi variable bebas yang akan memberikan perubahan pada tekanan (P).
Dari grafik dapat
diketahui nilai nol mutlak yaitu pada suhu -273,5 C. hasil ini sangat mendekati
literature yaitu -273,15.
VII.
Kesimpulan
Prinsip percobaannya
adalah dengan memanfaatkan hubungan P, V, T dengan membuat V nya tetap konstan
sehingga dapat digunakan sebagai thermometer gas volum konstan.
VIII.
Daftar pustaka
Brady, James.1999.Kimia
Universitas Asas dan Struktur.Jakarta:Binarupa Aksara
Soeminto.1995.Penerapan Ilmu Fisika.Jakarta:Tiga
Serangkai
Vernick.1991.Fisika Termodinamika.Bandung:Cipta Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar