KARAKTERISTIK SEL SURYA
I.
Latar belakang
Di
dunia ini sinar matahari merupakan sumber energi terbesar, sumber energi
terbarukan. Energi dari sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik
untuk keperluan sehari-hari. Energi tersebut diubah dengan menggunakan panel surya. Panel surya
merupakan alat yang terdiri dari sel surya, aki, dan baterai. Panel surya ini
akan menghasilkan arus searah (arus DC). Panel surya atau solar cell merupakan
salah satu jenis cahaya photovoltaic , yaitu sensor yang dapat mengubah
intensitas cahaya menjadi perubahan tegangan pada outputnya. Apabila solar cell
menerima pancaran cahaya maka kedua terminal outputnya akan keluar tegangan DC
yang dapat mencapai 0,5 volt. Dalam aplikasinya solar cell lebih sering
digunakan sebagai pembangkit listrik DC tenaga suyra (matahari). Dalam skala
kecil solar cell sering di jumpai sebagai sumber tegangan DC pada peralatan
elektronika seperti kalkulator ataupun jam.
Panel
surya pada dasarnya digunakan sebagai alternatif pengganti sumber energi yang
telah ada. Penggunaan sel surya bermanfaat untuk menghemat sumber energi yang telah ada. Hal
ini akan sangat membantu dalam penghematan energi. Oleh karena itu dilakuan
percobaan ini, dengan melakukan
percobaan diharapkan mampu memahami konsep dasar dari teknologi solar panel
atau fotovoltaik, memahami karakterisasi sel surya dengan menggambarkannya
dalam grafik serta dapat menentukan daya keluaran serta faktor pengisiannya.
II.
Tujuan
1.
Memahami konsep dasar tehnologi
fotovoltaik
2.
Memahami karakterisasi sel surya dan
menggambarkannya dalam grafik
3.
Menentukan daya keluaran dan factor
pengisian
III.
Dasar teori
Sel
surya merupakan sebuah piranti yang mampu merubah secara langsung energi cahaya
menjadi energi listrik, proses pengubahan ini terjadi melalui efek fotolistrik.
Efek fotolistrik adalah peristiwa terpentalnya sejumlah elektron pada permukaan
sebuah logam ketika disinari seberkas cahaya. Bidang riset berhubungan dengan
sel surya dikenal sebagai photovoltaic. Sel surya memiliki banyak aplikasi,
cocok digunakan bila tenaga listrik dari PLN tidak tersedia seperti di wilayah
terpencil satelit pengorbit bumi(Krane,1992)
Faktor
pengisian sel surya merupakan perbandingan antara daya keluaran maksimum
terhadap daya teoritisnya, dapat dinyatakan sebagai berikut:
Kualitas
dari sel surya biasanya dinyatakan dengan nilai fill factor (ff) yang
menunjukkan besarnya kemampuan sel surya menyerap cahaya yang diterima, atau
sering dinyatakan dengan nilai efisiensi. Semakin besar nilai ff atau efisiensinya maka sel tersebut
semakin baik(Toifur,dkk.2007)
Secara
sederhana sel surya terdiri dari persambungan bahan semi konduktor bertipe P
dan N (P-N junction semi konduktor), jika terkena sinar matahari akan terjadi
aliran elektron. Aliran elektron inilah yang disebut sebagai aliran arus
listrik proses pengubahan energi matahari menjadi energi listrik di tunjukkan
pada gambar 1.
(gambar 1. pengubahan energi matahari
menjadi energi listrik)
(Rusminto,2003)
IV.
Alat dan bahan
1. Panel
surya
2. Lampu
3. Potensiometer
4. Amperemeter
5. Voltmeter
6. Kabel
penghubung
7. Solar
powermeter
8. Penggaris
V.
Data pengamatan
Daya lampu (P) = 25 Watt
Intensitas cahaya (I) = 434 Watt/m2
Luas panel (A) = 7,728x10-3 m2
Voc = 9,8 Volt
Isc = 2,00x10-2 A
v (volt)
|
I(A)
|
P (watt)
|
0
|
0.02
|
0
|
1
|
0.0195
|
0.0195
|
2
|
0.019
|
0.038
|
3
|
0.0185
|
0.0555
|
4
|
0.0175
|
0.07
|
5
|
0.017
|
0.085
|
6
|
0.0157
|
0.0942
|
7
|
0.014
|
0.098
|
8
|
0.011
|
0.088
|
VI.
Pembahasan
Teknologi fotovoltaik atau sel surya
dapat mengubah energy cahaya menjadi energi listrik. Prinsip dari teknologi
fotovoltaik sendiri adalah sebagai berikut, cahaya terdiri atas foton atau
partikel energy cahaya yang dikonversi menjadi energy listrik. Pada sel surya
terdapat dua sambungan antara dua lapisan tipis yang terbuat dari bahan
semikonduktor, masing-masing lapisan diketahui sebagai semikonduktor jenis P
dan semikonduktor jenis N. Pada saat foton mengenai permukaan sel surya maka
energy yang diserap dari foton akan diberikan ke electron untuk melepaskan diri
dari semikonduktor N. Terlepasnya electron ini meninggalkan hole pada daerah
yang ditinggalkan oleh electron yang disebut dengan fotogenerasi electron hole.
Karena pada sambungan P-N terdapat medan listrik E, electron hasil fotogenerasi
tertarik ke arah sambungan N, begitu juga dengan hole yang tertarik ke arah
semikonduktor P. Jika kedua lapisan semikonduktor tersebut dihubungkan
dengan sebuah kabel dan diberi sebuah beban maka akan timbul arus listrik dan
mengalir melalui kabel tersebut dari semikonduktor P ke semikonduktor N.
Sel
surya menerima variasi intensitas cahaya yang berbeda-beda dan masing-masing
sel surya memiliki karakteristik sel surya yang berbeda pula. Karakteristik sel
surya tersebut dapat digambarkan melalui grafik V-I. Untuk mengetahui kapasitas
daya yang dihasilkan, dilakukanlah pengukuran terhadap arus (I) dan tegangan (V)
pada gugusan sel surya. Untuk mengukur arus maksimum maka kedua terminal dari
sel surya dibuat rangkaian hubung singkat sehingga tegangannya menjadi nol dan
arusnya maksimum dengan memutar potensiometer dalam kondisi minimum.
Dengan menggunakan amperemeter maka akan didapatkan sebuah arus maksimum
yang dinamakan short circuit current (Isc). Pengukuran pada
tegangan (V) dilakukan pada terminal positif dan negatif dari sel surya yang
dihubungkan dengan voltmeter tanpa ada beban atau komponen lainnya. Dari pengukuran
tersebut akan menghasilkan tegangan maksimum pada arus nol yang dinamakan open
circuit voltage (Voc). Selanjutnya adalah mengukur tegangan dan
arus dalam satu rangkaian dengan harga hambatan yang berbeda-beda dengan
memutar potensiometer, variasi dilakukan pada tegangan sebagai variable bebas
tiap perubahan 1 volt dan arus sebagai variable terikat. Hasil pengukuran arus
(I) dan tegangan (V) ini dapat digambarkan dalam sebuah grafik yang disebut
kurva V-I seperti yang ditunjukkan pada grafik 1.
VII.
KESIMPULAN
Konsep dasar dari teknologi fotovoltaik
adalah pengubahan energy cahaya menjadi energy listrik searah dengan
menggunakan photo electric effect. Pada sel surya merupakan pengubahan energy
cahaya(lampu) menjadi energy listrik melaluui efek fotolistrik, energy cahaya
akan diserap oleh electron sehingga
electron terpental dan keluar menghasilkan beda potensial.
Karakterisasi dari sel surya adalah
dengan adanya tegangan dan arus yang dihasilkan. Ketika sel surya bertegangan
nol, maka arus berada pada keadaan short circuit (Isc) dan jika arus sama
dengan nol maka tegangan sebagai rangkaian terbuka (Voc)
VIII. Daftar pustaka
Krane, Krenneth.1992.Fisika
Modern.Jakarta:UI Press
Rusminto, Tjatur.W.2003.Solar Sel
Sumber Energi Masa Depan yang Ramah
Lingkungan.Jakarta:Berita Iptek
Toifur,dkk.2007.Petunjuk Praktikum.Yogyakarta:UAD
Grafiknya yang terdapat beban sayang gak muncul
BalasHapus